DONGSON
Makin meningkatnya kehidupan social ekonomi manusia
makavterjadi pula peningkatan bentuk kehidupan dari masa sebelumnya.
Peningkatan ini terutama dalam hal pengolahan logam, khususnyaperunggu dan
besi. Dengan peningkatan tersebut dapat disimpulkan bahwa telah terdapat
kelompok masyarakat dengan pembagian kerja yang baik. Pembagian ini tidak hanya
meliputi pembuatan dari logam, tetapi juga dibidang-bidang lain. Oleh karena
itu masyarakat perundagian telah menampakkan ciri-ciri masyarakat yang teratur.
Pada zaman ini ditemukan beberapa jenis benda-benda hasil
kebudayaan Bachson-Hoabinh antara lain:
a.
Pebble adalah jenis kapak genggam mesolithikum
yang sering juga di sebut kapak sumatera.
b.
Hache Courti (kapak pendek) yang mempunyai bentuk
bulat dan panjang.
c.
Batu gilingan kecil yang berfungsi menggiling
makanan dan bahan pewarna untuk berhias.
d.
Kapak proto-Neolithikum yang sudah halus
e.
Pecahan tembikar
Pada kebudayaan bacson – hoabinh dan dongson masyarakat
menganut kepercayaan berupa animisme (kepercayaan yang memuja arwah dari nenek
moyang) dan dinamisme (kepercayaan pada benda-benda tertentu baik benda hidup
maupun mati, bahkan juga benda – benda ciptaan yang mempunyai kekuatan gaib
yang dianggap akan membawa pengaruh baik bagi masyarakat). Lukisan babi-rusa
yang banyak ditemukan digua-gua diwilayah Leang-leang Maros. Usia lukisan itu
diperkirakan 4 ribu tahun. Menurut penafsiran, diperkirakan lukisan tersebut
adalah lukisan magis yang mempunyai tujuan tertentu.
Teknologi pada
Kebudayaan Dongson :
a. Tehnik
Bivalve
b. Tehnik
bivalve atau tehnik setangkup adalah tehnik cetakan dengan menggunakan dua alat
cetak yang dijadikan satu dan dapat ditangkupkan. Alat cetak itu diberi lubang
pada bagian atasnya. Dari lubang itu dituangkan logam yang telah dicairkan.
Apabila cairan itu sudah dingin, cetakan dibuka. Selesailah pengerjaannya.
Cetakan setangkup ini dapat digunakan berkali-kali. Contoh dari hasil cetakan
ini adalah nekara.
c. Tehnik
cetakan lilin (A Cire Perdue)
d. Pembuatan
barang dengan tehnik a cire perdue dilakukan dengan membuat model dari lilin
terlebih dahulu. Lilin dibungkus dengan tanah liat dan bagian atasnya diberi
lubang. Tanah liat kemudian dibakar sehingga lilin akan mencair dan keluar dari
lubang yang telah dibuat. Tanah liat yang kosong tadi selanjutnya diisi dengan
cairan perunggu. Setelah dingin dan kental, tanah liat pembungkus tadi
dihancurkan. Cetakan ini hanya dapat dipakai sekali. Contoh dari hasil cetakan
ini hanya untuk mencetak benda-benda kecil (arca-arca kecil).
e. Benda-benda
yang dihasilkan dari pengolahan logam pada zaman perundagian antara lain adalah
nekara perunggu, kapak perunggu, bejana perunggu, arca-arca perunggu, dan
perhiasan. Adapun benda-benda dari besi antara lain mata kapak, mata
sabit, mata pisau, mata pedang, cangkul dan tongkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar